"Sungguh, aku sangat mencintainya. aku tak rela kehilangannya. aku ingin hidup bersamanya. berbulan-bulan aku terus-menerus mengisi hari-hari dengan kegundahan dan keresahan, karena orang yang selama ini kucintai, ternyata lebih memilih orang lain sebagai pendamping hidupnya."
Sungguh, ini adalah tugas mulia yang sepeser pun tak mengharap imbalan. sungguh, inilah perasaan agung yang tak bisa dibayar dengan kepemilikan. sungguh, tugas mulia dan perasaan agung itu adalah MENCINTAI. ketika kau telah mencintai seseorang, jangan pernah menuntut untuk memilikinya. karena cinta tak mengharuskan kepemilikan.
mencintai adalah saat kau rela melakoni apapun demi kebahagiaan yang kau cintai. jika ia berbahagia dengan orang lain lalu kau mengikhlaskannya, itulah sebenar-benarnya cinta.
benar. mencintai tak harus menikahi. ada cinta-cinta yang harus diabaikan dan dilupakan. itulah cinta-cinta yang tak bertemu di pintu nikah. jangan terlalu menyiksa diri dengan cinta tersebut. karena jika hidup terus fokus pada cinta masalalu padahal yang dicintai sudah hidup bahagia bersama dengan kekasihnya, hidup kita bisa jadi susah tuk bertemu dengan kebahagiaan. hari-hari kita habis dalam kesedihan dan penderitaan.
berat memang. sulit memang. tetapi yakinlah, itu berarti dia bukan orang yang baik bagimu. itu berarti Allah sudah mempersiapkan jodoh yang lebih baik bagimu.
berdo'alah baginya, bagi keluarganya, masih hidupnya agar senantiasa dikaruniai kebahagiaan. berdo'alah semoga dia dan keluarganya senantiasa berlimpah berkah.
"kumencintainya sepenuh hati. kumendo'akannya dalam do'a tanpa dia ketahui. kuberdo'a baginya, dimanapun dia berada, dengan siapapun dia menikah, semoga dia selalu bahagia, meski ku tak bisa memilikinya. ku mencintainya sepenuh jiwa. maka bagiku yang penting dia bahagia."